Keluarga Toksik: Bagaimana Menanganinya?

image

oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 169 kali

Keluarga adalah salah satu komponen terpenting dalam kehidupan seseorang. Keluarga adalah tempat di mana kita menemukan dukungan, cinta, dan keamanan. Namun, sayangnya, tidak semua keluarga adalah tempat yang aman dan mendukung. Ada keluarga yang toksik dan bahkan bisa memicu stres dan kecemasan. Bagaimana kita bisa menghadapi keluarga yang toksik dan memperbaiki hubungan kita dengan mereka?

 

Keluarga yang toksik adalah keluarga di mana orang-orang tersebut mengganggu dan merusak keadaan emosional, fisik, dan mental kita. Mereka dapat membuat kita merasa tidak aman, tidak diterima, dan tidak dicintai. Hubungan yang toksik dapat mengganggu kesehatan mental dan fisik kita, dan dapat menyebabkan masalah seperti depresi, kecemasan, dan sakit fisik.

 

Tetapi menghadapi keluarga yang toksik bisa menjadi hal yang sulit, terutama ketika hubungan tersebut sudah berlangsung lama dan merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Berikut adalah beberapa tips untuk menghadapi keluarga yang toksik dan memperbaiki hubungan kita dengan mereka.

  1. Kenali tanda-tanda hubungan yang toksik Pertama-tama, kita harus dapat mengenali tanda-tanda hubungan yang toksik. Beberapa tanda-tanda tersebut meliputi:
  • Orang-orang tersebut selalu mengejek, mengkritik, atau mencela kita
  • Mereka sering mengontrol atau mengintimidasi kita
  • Mereka cenderung meremehkan kita atau membuat kita merasa tidak berguna
  • Mereka tidak pernah mendukung atau mengakui prestasi kita
  • Mereka tidak pernah menghargai pendapat kita atau selalu memaksa kita untuk melakukan apa yang mereka inginkan.

Jika kita mengalami tanda-tanda tersebut, kemungkinan besar kita berada dalam hubungan yang toksik dengan keluarga kita.

  1. Mengidentifikasi sumber toksisitas: Setelah kita mengenali tanda-tanda hubungan yang toksik, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi sumber toksisitas tersebut. Mungkin saja ada orang atau kejadian tertentu yang memicu perilaku toksik tersebut. Identifikasi sumber toksisitas dapat membantu kita memahami situasi dengan lebih baik dan memilih cara terbaik untuk mengatasi masalah.
  2. Hindari konflik: Ketika kita berhadapan dengan keluarga yang toksik, seringkali muncul keinginan untuk melawan atau menghadapi mereka secara langsung. Namun, ini justru dapat memicu konflik yang lebih besar. Sebaliknya, hindari konflik dan fokus pada diri sendiri. Jangan memberi mereka kesempatan untuk melukai kita lebih dalam.
  3. Ambil waktu untuk diri sendiri: Menghadapi keluarga yang toksik bisa sangat melelahkan dan membuat kita mudah stress. Ambil waktu untuk diri sendiri dan hindari bertemu dengan mereka jika kita merasa tidak siap. Jangan terlalu memaksa diri untuk menyelesaikan masalah jika kita tidak siap

 

Ketika kita merasa marah atau terluka oleh keluarga toksik, mudah untuk membalas dendam atau memperburuk situasi. Namun, hal ini hanya akan membuat situasi menjadi lebih buruk dan merugikan kesehatan mental kita. Utamakanlah kesehatan mental anda, carilah bantuan bila anda merasa mengalami gangguan kesehatan mental. Salam sehat jiwa!


Kembali

Artikel Lainnya

Sejira

5 Faktor Utama Yang Mempengaruhi Kesehatan & Kesejahteraan Mental

oleh R. Hardyanta, dibaca: 206 kali

Sudah diketahui kalau kesehatan mental berperan esensial terhadap kesejahteraan hidup secara keseluruhan, dan banyak... ..

Detail
image
Sejira

Apakah Kamu Sedang Lelah Mental? Kenali Dengan Baik Ciri Cirinya.

oleh R. Hardyanta, dibaca: 213 kali

Kelelahan pasti dialami setiap orang. Namun beberapa orang terkadang tidak menyadari kalau sedang mengalami Lelah Men... ..

Detail
image
Sejira

Mengenal Gangguan Kepribadian

oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 177 kali

Kepribadian merupakan totalitas dan ciri perilaku serta emosi yang merupakan karakter atau ciri seseorang dalam kehid... ..

Detail
image
SEJIRA
SEJIRA