Enam Mitos dan Fakta Seputar Kesehatan Mental
oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 209 kali
Tidak hanya kesehatan fisik, kesehatan mental juga penting untuk diperhatikan. Sayangnya, banyak orang belum menyadar... ..
oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 177 kali
Menghadapi perasaan ingin mengakhiri hidup, atau orang yang ingin bunuh diri memang bukan hal yang mudah.Orang yang ingin mengakhiri hidup tidak selalu mengatakan secara gamblang bahwa ia ingin melakukan hal tersebut. Namun, kondisi ini bisa dilihat ketika ia sering membicarakan kegelisahan dan soal kematian atau bunuh diri. Ia juga bisa merasa kalau dirinya hanya beban bagi orang lain dan tidak berguna hidup di dunia. Selain itu, gerak-gerik orang yang ingin bunuh diri juga bisa terlihat ketika ia selalu murung, sedih, cemas, putus asa, menarik diri dari aktivitas sehari-hari dan orang di sekitarnya, tidak nafsu makan hingga berat badan menurun, membagikan harta bendanya tanpa alasan yang jelas, serta mengucapkan selamat tinggal. Jika salah menanggapi, bisa-bisa malah membuatnya semakin yakin untuk melakukan tindakannya tersebut. Oleh karena itu, agar tidak salah langkah, mari ketahui cara tepat yang bisa dilakukan untuk menghadapi situasi ini.
Dengarkan seseorang yang sedang menceritakan masalahnya kepada Anda. Biarkan ia bicara, dan kalau memang tidak perlu, tidak usah memberi nasihat apalagi sampai mengabaikan, meremehkan, atau menghakiminya. Pasalnya, terkadang orang hanya ingin didengarkan dan tidak membutuhkan komentar.
Pahami kesedihan yang ia rasakan. Tunjukkan lewat ekspresi wajah dan sikap tubuh kalau Anda benar-benar mengerti dan peduli dengan masalahnya.
Mulailah percakapan hangat dari hati ke hati. Anda dapat memberikan pandanganmu terhadap masalah yang ia hadapi. Namun perlu diingat bahwa jangan menyalahkannya dan tetap tunjukkan sikap bahwa Anda sangat peduli kepadanya. Anda juga tidak perlu ragu bertanya kepadanya terkait bunuh diri. Membuka pembicaraan tentang bunuh diri diketahui bisa mengurangi keinginan seseorang untuk mengakhiri hidupnya.
Sebisa mungkin luangkan waktu Anda untuk menemani dirinya. Jangan biarkan ia sendirian atau merasa kesepian supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pastikan juga di sekitarnya tidak ada barang berbahaya yang bisa digunakan untuk menyakiti dirinya sendiri, seperti senjata tajam, senjata api, obat-obatan, atau racun. Selain itu, ajak ia untuk melepas stres dengan cara yang lebih sehat, seperti melakukan olahraga, meditasi, menggeluti hobi, dan mengonsumsi makanan bergizi. Menjalani gaya hidup sehat bisa menurunkan hasrat seseorang untuk bunuh diri.
Jika segala upaya telah Anda lakukan namun ia masih terpikir untuk bunuh diri atau mungkin sudah mencoba melakukannya, segera ajak ia untuk menemui psikolog atau psikiater. Beri pengertian padanya kalau ia sudah perlu mendapatkan bantuan dari psikolog dan psikiater.
Bunuh diri kerap kali dianggap sebagai satu-satunya jalan keluar bagi mereka yang tidak mampu menghadapi masalahnya sendiri. Oleh karena itu, peran Anda sebagai orang terdekat sangat penting agar ia bisa mengurungkan niat mengakhiri hidupnya. Jika Anda sendiri yang merasa ingin bunuh diri, Anda juga harus segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan pertolongan dan penanganan yang tepat.
Referensi
Berardelli, I. et al. (2018). Lifestyle Interventions and Prevention of Suicide. Frontiers in Psychiatry, 9, pp. 567.
oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 209 kali
Tidak hanya kesehatan fisik, kesehatan mental juga penting untuk diperhatikan. Sayangnya, banyak orang belum menyadar... ..
oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 199 kali
Deep breathing relaxation merupakan sebuah teknik pernapasan yang jika dilakukan secara maksimal, akan menstimulasi r... ..
oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 169 kali
Keluarga adalah salah satu komponen terpenting dalam kehidupan seseorang. Keluarga adalah tempat di mana kita menemuk... ..