Mengenal Gangguan Kepribadian

image

oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 305 kali

Kepribadian merupakan totalitas dan ciri perilaku serta emosi yang merupakan karakter atau ciri seseorang dalam kehidupan sehari-hari dalam kondisi yang biasa. Kepribadian bersifat stabil dan dapat diprediksi.

Gangguan kepribadian merupakan ciri kepribadian yang tidak fleksibel dan maladaptif, yang menyebabkan disfungsi yang bermakna atau penderitaan yang subjektif. Individu dengan gangguan kepribadian menunjukkan pola relasi dan persepsi terhadap lingkungan dan diri sendiri yang bersifat berakar dan mendalam, serta tidak fleksibel dan maladaptif. Gangguan kepribadian secara garis besar bersifat cukup umum dan kronik.

Gangguan ini bersifat ego-sintonik, yakni sesuai dengan ego individu penderita; dan bersifat dapat beradaptasi dengan mengubah kondisi lingkungan eksternal dan bukannya individu itu sendiri. Maka dari itu, seringkali individu dengan gangguan kepribadian tidak merasa cemas atau khawatir terhadap perilaku maladaptifnya. Hal ini menyebabkan individu dengan gangguan seringkali tidak merasa sakit dan merasa tidak memerlukan terapi.

Penyebab gangguan kepribadian belum diketahui secara pasti. Seperti kepribadian yang normal, kepribadian yang tidak normal pun dibentuk oleh banyak faktor. Penyimpangan pada faktor-faktor inilah yang dapat membentuk gangguan kepribadian. Dua faktor utama yang dinilai sangat berperan besar dalam terbentuknya gangguan kepribadian adalah gen yang diwariskan oleh orang tua (temperamen) dan lingkungan. Berikut ini adalah beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kepribadian:

  • Memiliki kelainan pada struktur otak atau komposisi kimia di dalam otak
  • Menghabiskan masa kecil di dalam kehidupan keluarga yang tidak harmonis
  • Memiliki perasaan sering diabaikan sejak masa kanak-kanak
  • Mengalami pelecehan sejak kanak-kanak, baik secara verbal maupun fisik
  • Memiliki tingkat pendidikan yang rendah

Nah, bagaimana cara mendiagnosis gangguan kepribadian? Untuk mendiagnosis gangguan kepribadian, pertama-tama dokter atau psikiater akan melakukan tanya jawab seputar keluhan dan riwayat kesehatan pasien dan keluarganya. Setelah itu, dokter atau psikiater akan melakukan diskusi dengan pasien atau memberikan kuesioner terkait pikiran, perasaan, dan perilakunya. Informasi tambahan dari anggota keluarga, rekan kerja, atau teman terdekat akan sangat membantu dokter dalam menentukan diagnosis.

Terapi psikologis di bawah bimbingan psikiater adalah penanganan utama gangguan kepribadian. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam mengendalikan emosi serta pikirannya dengan lebih baik. Beberapa jenis terapi yang bisa digunakan psikiater untuk menangani gangguan kepribadian adalah:

  • Terapi perilaku kognitif

Terapi ini bertujuan untuk mengubah cara berpikir dan perilaku pasien ke arah yang positif. Terapi perilaku kognitif didasarkan kepada teori bahwa perilaku seseorang merupakan wujud dari pikirannya. Artinya, jika seseorang berpikiran negatif, maka perilakunya pun akan negatif, begitu pun sebaliknya.

  • Terapi psikodinamik

Terapi ini bertujuan untuk mencari tahu dan membenahi segala bentuk penyimpangan yang telah ada sejak masa kanak-kanak. Setelah diketahui, pasien akan diajarkan cara untuk menghadapi masalah-masalah terkait penyimpangan tersebut secara mandiri.

  • Terapi Interpersonal

Terapi ini didasarkan kepada teori bahwa kesehatan mental seseorang sangat dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan orang lain. Artinya, jika interaksi tersebut bermasalah, gangguan kepribadian pun bisa terbentuk.

  • Penggunaan obat-obatan

Beberapa jenis obat-obatan psikiatrik, seperti antidepresan, mood stabilizer, antipsikotik, dan pereda cemas dapat membantu meredakan gejala-gejala yang dialami, khususnya jika gejala sudah memasuki tingkat menengah atau parah.

Segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kesehatan jiwa bila Anda menyadari perilaku yang mengarah ke gangguan kepribadian, terutama jika gejala tersebut sudah mengganggu aktivitas sehari-hari atau mendatangkan keluhan dari rekan kerja atau orang terdekat.

Bila orang di sekitar Anda menunjukkan gejala gangguan kepribadian, ajak ia berbagi cerita dan bicara baik-baik mengenai gejala yang dialaminya. Jika memungkinkan, ajak dia menemui psikiater.

 

Referensi

  1. Ekselius, L. (2018). Personality disorder: a disease in disguise. Upsala Journal of Medical Sciences, 123 (4), pp. 194–204.
  2. AW, Bateman. (2012). Interpersonal psychotherapy for borderline personality disorder. Clinical Psychology & Psychotherapy, 19 (2), pp. 124–133.

American Psychiatric Association (2018). What are Personality Disorders?


Kembali

Artikel Lainnya

Sejira

Skrining Kesehatan Mental: Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati!

oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 375 kali

Masih banyak orang menganggap skrining atau pemeriksaan awal kesehatan mental hanya perlu dilakukan pada orang yang s... ..

Detail
image
Sejira

Depresi Atau Burn out? Ternyata Berbeda, Ini Penjelasannya

oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 311 kali

Belakangan, istilah burn-out menjadi populer di kalangan masyarakat. Istilah tersebut diciptakan pada 1970-an oleh ps... ..

Detail
image
Sejira

Keluarga Toksik: Bagaimana Menanganinya?

oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 294 kali

Keluarga adalah salah satu komponen terpenting dalam kehidupan seseorang. Keluarga adalah tempat di mana kita menemuk... ..

Detail
image
SEJIRA
SEJIRA