Kuesioner Cek Gejala Sehat Mental dengan Symptom Check List (SCL-90)
oleh Roman, dibaca: 1027 kali
SCL-90 atau The Symptom Check List 90 adalah kuesioner untuk mengukur beberapa dimensi gejala gangguan yang mungkin d... ..
oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 332 kali
Keluarga adalah salah satu komponen terpenting dalam kehidupan seseorang. Keluarga adalah tempat di mana kita menemukan dukungan, cinta, dan keamanan. Namun, sayangnya, tidak semua keluarga adalah tempat yang aman dan mendukung. Ada keluarga yang toksik dan bahkan bisa memicu stres dan kecemasan. Bagaimana kita bisa menghadapi keluarga yang toksik dan memperbaiki hubungan kita dengan mereka?
Keluarga yang toksik adalah keluarga di mana orang-orang tersebut mengganggu dan merusak keadaan emosional, fisik, dan mental kita. Mereka dapat membuat kita merasa tidak aman, tidak diterima, dan tidak dicintai. Hubungan yang toksik dapat mengganggu kesehatan mental dan fisik kita, dan dapat menyebabkan masalah seperti depresi, kecemasan, dan sakit fisik.
Tetapi menghadapi keluarga yang toksik bisa menjadi hal yang sulit, terutama ketika hubungan tersebut sudah berlangsung lama dan merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Berikut adalah beberapa tips untuk menghadapi keluarga yang toksik dan memperbaiki hubungan kita dengan mereka.
Jika kita mengalami tanda-tanda tersebut, kemungkinan besar kita berada dalam hubungan yang toksik dengan keluarga kita.
Ketika kita merasa marah atau terluka oleh keluarga toksik, mudah untuk membalas dendam atau memperburuk situasi. Namun, hal ini hanya akan membuat situasi menjadi lebih buruk dan merugikan kesehatan mental kita. Utamakanlah kesehatan mental anda, carilah bantuan bila anda merasa mengalami gangguan kesehatan mental. Salam sehat jiwa!
oleh Roman, dibaca: 1027 kali
SCL-90 atau The Symptom Check List 90 adalah kuesioner untuk mengukur beberapa dimensi gejala gangguan yang mungkin d... ..
oleh R. Hardyanta, dibaca: 128 kali
Despite increased conversations around mental health in recent years and among Gen-Zers, many still cannot access ade... ..
oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 317 kali
Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik sehingga harus mendapatkan penanganan yang tepat. K... ..