Skrining Kesehatan Mental: Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati!

image

oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 413 kali

Masih banyak orang menganggap skrining atau pemeriksaan awal kesehatan mental hanya perlu dilakukan pada orang yang sudah mengalami gejala gangguan kesehatan mental. Anggapan tersebut tentu salah, karena skrining ini bisa dilakukan siapa saja tanpa harus menunggu munculnya gejala. Hal ini tidak bisa dianggap remeh karena masalah kesehatan mental yang terlambat terdeteksi bisa menyebabkan buruknya kualitas hidup, bahkan bunuh diri. Terlebih, menurut sejumlah ahli, kesehatan mental akan sangat berpengaruh pada aktivitas atau produktivitas seseorang. Bahkan, masalah kesehatan mental juga dapat mengganggu kesehatan fisik.

 

Manfaat skrining awal kesehatan mental pada dasarnya adalah untuk mendeteksi lebih cepat atau menentukan risiko seseorang untuk mengalami gangguan mental, seperti gangguan kecemasan, gangguan suasana perasaan, gangguan makan, atau gangguan stress pascatrauma (PTSD). Semakin cepat terdeteksi, semakin baik pula efektivitas penanganan masalah kesehatan mental yang bisa diberikan oleh psikolog dan psikiater. Dengan begitu, risiko terjadinya komplikasi atau masalah yang lebih besar akibat gangguan mental , seperti penggunaan narkoba atau ide bunuh diri bisa dicegah. Pemeriksaan dini atau skrining awal kesehatan mental juga penting untuk dilakukan pada orang-orang yang mengalami gejala-gejala berikut: 

  • Sering merasa cemas, khawatir, atau takut yang berlebihan
  • Suasana perasaan yang cepat berubah dan ekstrem
  • Cepat sedih dan mudah emosi
  • Kurang energi atau kelelahan
  • Merasa diri tidak berharga
  • Sulit berkonsentrasi
  • Mudah mengalami stress
  • Sering menghindari situasi sosial atau komunikasi dengan orang lain
  • Pernah atau berisiko menyakiti diri sendiri (self-harm)
  • Sempat berpikir atau bahkan sudah mencoba untuk bunuh diri
  • Memilki ketergantungan atau adiksi terhadap narkoba, rokok, minuman beralkohol, atau kebiasaan yang tidak sehat, misalnya berjudi.

 

Skrining awal kesehatan mental secara berkala perlu dilakukan, apalagi bila memang ada risiko untuk mengalami gangguan mental. Skrining semacam ini tidak hanya memudahkan, tapi juga bisa membantu mereka yang mungkin masih ragu untuk berkonsultasi dengan profesional. Saat ini, skrining atau tes kesehatan mental berbasis online juga sudah bisa dengan mudah ditemukan. Meski demikian, tes semacam ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Tes kesehatan mental yang tersedia secara online biasanya juga tidak dapat digunakan sebagai acuan diagnosis, melainkan hanya memberikan gambaran umum soal kondisi seseorang.

 

Sumber:

  1. National Institutes of Health (2021). U.S. National Library of Medicine Medline Plus. Mental Health Screening.
  2. Centers for Disease Control and Prevention CDC (2021). Quick Guide for Mental Health Screening.
  3. Centers for Disease Control and Prevention CDC (2018). What is Mental Illness? National Instititutes of Health (2021). National Institute of Drug Abuse. Screening and Assessment Tools Chart.


Kembali

Artikel Lainnya

Sejira

Phobia Exposure: Solusi jangka panjang mengatasi SAD (Social Anxiety Disorder)

oleh R. Hardyanta, dibaca: 305 kali

Saya mengalami SAD (Social Anxiety Disorder) sudah lebih dari 11 tahun, sejak saya berusia 15 tahun. Banyak orang men... ..

Detail
image
Sejira

Kapan Perlu Berkonsultasi Kesehatan Jiwa?

oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 317 kali

 

Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik sehingga harus mendapatkan penanganan yang tepat. K... ..

Detail
image
Sejira

Penanganan Perasaan Ingin Mengakhiri Hidup

oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 359 kali

Menghadapi perasaan ingin mengakhiri hidup, atau orang yang ingin bunuh diri memang bukan hal yang mudah.Orang yang i... ..

Detail
image
SEJIRA
SEJIRA