Top 10 Tips For Good Health & Wellbeing
oleh R. Hardyanta, dibaca: 198 kali
If you are a person who remains busy with work and other matters and pays no attention to your health and well-being,... ..
oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 256 kali
Ketika dihadapkan dengan keputusan besar — memilih pekerjaan membeli mobil, menikah atau bercerai — Anda mungkin berpikir panjang dan keras tentang kemungkinan –kemungkinan yang akan terjadi. Para ahli menyebutnya hal ini dengan overthinking.
Overthinking, atau juga disebut degan ruminasi, adalah ketika Anda berulang kali memikirkan pemikiran atau situasi yang sama berulang-ulang sampai pada titik yang menghalangi hidup Anda. Overthinking biasanya terbagi dalam dua kategori: merenungkan masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan. Jika Anda mengalami hal ini, anda mungkin merasa “stuck” dengan kehidupan atau bahkan tidak dapat mengambil tindakan sama sekali. Mungkin sulit untuk mengemukakan pikiran dari kepala Anda atau berkonsentrasi pada hal lain. Terkadang, terlalu banyak berpikir bahkan bisa memperburuk keadaan.
Hal ini sangat masuk akal, perubahan hidup memerlukan pertimbangan yang matang dan menyeluruh. Tetapi ketika Anda memikirkan hampir setiap skenario berulang-ulang dalam pikiran Anda, hingga mungkin mengganggu aktivitas yang ada karena tidak fokus dengan keadaan saat ini. Pemikiran berlebihan tersebut dapat mulai mengganggu tidur, pekerjaan, hubungan, kesehatan, atau aspek lain dari kehidupan sehari-hari Anda. Overthinking bukanlah sebuah penyakit mental, namun beberapa penelitian telah menemukan bahwa overthinking seringkali dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental lainnya. Tingkat stres, kecemasan, dan depresi yang tinggi dapat berkontribusi pada pemikiran yang berlebihan. Sementara itu, terlalu banyak berpikir dapat dikaitkan dengan peningkatan stres, kecemasan, dan depresi.
Nah, bagaimana cara mengatasi overthinking? Meski tidak dapat dilakukan secara instan, namun Anda dapat memutus siklus pkiran berlebih tersebut. Berikut beberapa tips untuk memulainya:
1. Mengetahui pola overthinking dan pemicunya
Buat jurnal dan tuliskan momen-momen tertentu yang membuat Anda terlalu banyak berpikir atau khawatir. Setelah beberapa saat, Anda akan mulai memperhatikan pola dan mengenali pemicu overthinking sebelum hal itu terjadi. Ini akan membantu Anda mengembangkan strategi mengatasi situasi yang Anda tahu akan menyebabkan terlalu banyak berpikir.
2. Tantang pikiran Anda
Anda tidak harus percaya semua yang dipikirkan pikiran Anda. Cara efektif untuk menghilangkan pemikiran berlebihan adalah dengan menantang kekhawatiran dan melihat sebuah situasi secara objektif.
3. Meminta bantuan dari orang terdekat
Dapatkan beberapa perspektif tentang suatu masalah dengan meminta teman tepercaya atau keluarga untuk mempertimbangkan pemikiran ketika Anda tampak buntu. Pilih orang yang sudah tahu cara mengatasi overthinking.
4. Aktif dan berolahraga
Banyak penelitian menunjukkan olahraga dapat meningkatkan depresi, kecemasan, dan gangguan kesehatan mental lainnya. Olahraga juga dapat membantu mengatasi overthinking kronis. Bahkan berjalan kaki 5 menit di sekitar rumah dapat mengirim masuknya bahan kimia dan hormon yang baik, seperti endorfin, ke otak kita.
5. Cari bantuan profesional
Jika overthinking tampaknya sudah mulai mengambil alih pikiran Anda hingga mengganggua aktivitas dan performa kerja, mungkin baik untuk menemui profesional kesehatan mental dan berdiskusi tentang hal itu.
Sumber:
1. Carlucci, L., et al. (2018). Co-rumination, anxiety, and maladaptive cognitive schemas: When friendship can hurt. Psychology Research and Behavior Management.
2. Choi, K. W., et al. (2019). Assessment of bidirectional relationships between physical activity and depression among adults: A 2-sample mendelian randomization study. JAMA Psychiatry.
3. Foley, J. (n.d.). Online psychotherapy for women seeking growth & positive change.
oleh R. Hardyanta, dibaca: 198 kali
If you are a person who remains busy with work and other matters and pays no attention to your health and well-being,... ..
oleh R. Hardyanta, dibaca: 185 kali
Sekarang ini, media sosial sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari genggaman setiap orang. Dimanapun kamu berada, s... ..
oleh R. Hardyanta, dibaca: 191 kali
Apakah kamu bukan seorang artis seni? Kamu tidak perlu menjadi seorang artis untuk mendapatkan manfaatnya bagi keseha... ..