Mengapa Gen-Z Lebih Terbuka Bicara tentang Sehat Mental?

  • Home
  • Gaya Hidup
  • Mengapa Gen-Z Lebih Terbuka Bicara tentang Sehat Mental?
image

oleh R. Hardyanta, dibaca: 96 kali

Generasi-Z adalah generasi yang lahir diantara tahun 1997 dan 2012. Mereka adalah generasi pertama yang sepenuhnya dibesarkan dengan internet dan telepon pintar (smartphone) & tumbuh dengan pengalaman dunia yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya.

 

Secara spesifik, mereka terhubung secara global dengan beragam orang dan sebagian besar berkomunikasi melalui teknologi dan media sosial. Generasi ini perlahan mulai menghadapi kehidupan nyata, melewati masa penemuan jati diri, mulai mencari pekerjaan dan menghadapi stress dari kehidupan sehari-hari.

Lalu, mengapa generasi-Z lebih terbuka untuk mencari tahu tentang kesehatan mentalnya & bagaimana mereka mengatasi kesehatan mentalnya dibandingkan dengan generasi sebelumnya?

 

1. Komunitas dunia virtual yang peduli.

 

Ada begitu banyak kepedulian terhadap kesehatan mental yang dibicarakan didunia virtual, sehingga membuat para generasi-Z mendapatkan banyak informasi & pengetahuan. Mereka telah membentuk budaya yang bicara terbuka, lebih peduli dan menerima keadaan kondisi kesehatan mental secara umum sehingga mau berdiskusi dan membahas bagaimana mengatasinya.

 

Komunitas online di media sosial dan internet telah menghubungkan gen-Z dengan cerita orang-orang, baik itu orang asing di internet, selebriti atau para influencer. Hal ini membuat mereka lebih merasakan adanya kepedulian secara luas untuk bicara tentang perjuangan yang mereka hadapi.

 

Melalui inter-koneksi dan berbagi pemahaman telah membuat generasi-Z lebih memiliki empati, perasaan & perhatian terhadap dukungan sosial, hal-hal yang tidak dimiliki oleh generasi sebelumnya.

 

2. Perhatian terhadap masalah psikologis lebih tinggi.

 

Generasi-Z mengalami & melihat begitu banyak kejadian-kejadian buruk yang dapat memicu kekhawatiran seperti kekacauan, bencana alam, perubahan iklim, suasana politik dan peristiwa-peristiwa lain.

 

Demikian juga paparan terhadap konten media sosial yang dapat membahayakan mereka, seperti gangguan body image, kurang tidur, bullying, harassment, yang bisa membuat mereka melukai diri sendiri.

 

Semua hal tersebut telah menjadi pemicu stress dalam kehidupan mereka, yang kemudian justru membuat generasi-Z menjadi lebih memperhatikan aspek psikologis untuk dapat menjalani kehidupan mereka.

 

Tekanan terhadap keberhasilan akademik dan juga lingkungan pekerjaan atau profesional telah membuat mereka juga harus lebih memperhatikan aspek psikologis.

 

 

3. Stigma buruk tentang kesehatan mental semakin berkurang.

 

Peran media sosial telah membantu mengurangi stigma bagi seseorang untuk mencari tahu dan meminta bantuan untuk mengatasi persoalan kesehatan mental.

 

Generasi-Z telah tumbuh dan besar didunia dimana adalah normal dan alami untuk mendapatkan penanganan bagi masalah psikologis. Bagi mereka itu wajar saja dan tidak ada perasaan buruk untuk membicarakannya.

 

Mencari & meminta bantuan dipandang sebagai satu kekuatan & bukan kelemahan bagi para generasi-Z, sama halnya seperti datang ke dokter karena luka terjatuh yang dianggap baik untuk dilakukan.

 

 

4. Prioritas terhadap sehat mental lebih besar.

Bahkan dibandingkan dengan kesehatan fisik, generasi-Z lebih memprioritaskan aspek psikologis & kesehatan mental. Kalau dilihat dari kebiasaan mereka, yakni lebih banyak menggunakan screen time, bahkan menghabiskan waktu sampai 10 jam lebih setiap hari, mereka sering terjebak untuk rebahan yang lebih banyak seperti bermalas-malasan dibandingkan beraktivitas fisik.

 

Namun demikian mereka juga termasuk mengerti dan peduli bahwa untuk mendukung kesehatan mental, kesehatan fisik juga menjadi bagian penting.

 

 

5. Kesadaran yang tinggi untuk kehidupan yang baik.

 

Generasi-Z tumbuh dalam kepedulian dengan spektrum yang luas. Daripada hanya hidup dalam bayangan atau “tertutup’, membahas kesehatan mental sama halnya dengan menggosok gigi setiap hari atau rutin merawat tubuh.

 

Mereka sadar, memiliki kesehatan mental yang baik akan menjadikan mereka individu yang mampu melakukan banyak hal yang mereka inginkan dalam hidup mereka.

 

 

Keterbukaan dari generasi-Z ini merupakan langkah maju untuk mengurangi hambatan-hambatan psikologis, seperti yang dipahami selama ini dari generasi-generasi sebelumnya. Mereka mau memastikan bahwa kesehatan mental ditangani dan dikelola sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

 

Generasi-Z ini telah memimpin tanggung jawab terhadap perubahan bagaimana kita berbicara tentang kesehatan mental.

 

Sumber bacaan:

  1. https://healthmatch.io/blog/the-gen-z-mental-health-wave-what-is-causing-the-surge
  2. https://online.sbu.edu/news/gen-z-mental-health
  3. https://www.verywellmind.com/why-gen-z-is-more-open-to-talking-about-their-mental-health-5104730


Kembali

Artikel Lainnya

Sejira

Musim Liburan, Manfaatkan untuk Refreshing!

oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 130 kali

 

Liburan tentunya menjadi saat yang paling dinanti. Selain untuk menikmati waktu bersama keluarga d... ..

Detail
image
Sejira

Seni Kreatif Meningkatkan Kesehatan Mental

oleh R. Hardyanta, dibaca: 190 kali

Apakah kamu bukan seorang artis seni? Kamu tidak perlu menjadi seorang artis untuk mendapatkan manfaatnya bagi keseha... ..

Detail
image
Sejira

Tips Minum Obat Selama Berpuasa

oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 132 kali

 

Tak sedikit orang menderita sakit saat menjalankan ibadah puasa Ramadan. Beberapa dari mereka harus mengons... ..

Detail
image
SEJIRA
SEJIRA