Ini Tandanya Kamu Perlu Skrining Gejala Awal Sehat Mental. Jangan Ragu, Jangan Malu Untuk Cari Tahu

  • Home
  • Gaya Hidup
  • Ini Tandanya Kamu Perlu Skrining Gejala Awal Sehat Mental. Jangan Ragu, Jangan Malu Untuk Cari Tahu
image

oleh R. Hardyanta, dibaca: 163 kali

“Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik & pantas untuk mendapatkan dukungan dan perhatian yang sama” Kate Middleton (terjemahan bebas)

 

 

Ketika berbicara tentang kesehatan mental, berbagai pemahaman masih sangat bervariasi, meskipun para ahli baik Psikolog, Psikiater maupun praktisi kesehatan mental sudah memaparkan dengan bahasa yang cukup mudah dipahami oleh awam, melalui berbagai platform digital yang tersedia saat ini.

 

Sebagian masih belum paham betul apa yang harus dilakukan untuk mengelola kesehatan mentalnya, sebagian lagi masih merasa asing dan kadang terburu-buru menilai hanya dengan dasar penilaian diri atau pendapat orang lain, sementara yang lain masih mempunyai kekhawatiran bahkan tabu karena stigma buruk terkait kesehatan mental.

 

Oleh karena itu, setiap individu perlu membekali diri, mulai dari mencari tahu dan belajar tentang apa saja terkait gejala maupun pengelolaan kesehatan mental, kemudian mulailah untuk memahami diri, mengenali tanda atau gejala yang dialami sehari-hari tanpa memberikan label atau diagnosa terhadap diri sendiri. Dan bila ada gejala- gejala yang mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, segeralah meminta bantuan kepada ahlinya.

 

Tanda Perlu Melakukan Skrining atau Cek Gejala Awal

Siapa saja dapat mengalami gangguan pada kondisi mentalnya—bahkan kini banyak isu kesehatan mental remaja yang terjadi. Situasi ini pun selalu menimbulkan gejala yang sayangnya sering disepelekan dan dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Padahal, kondisi mental yang terganggu dan dibiarkan terus-menerus akan menimbulkan berbagai dampak lain yang lebih serius, baik fisik maupun psikis.

Skrining adalah salah satu tindakan preventif yang perlu dilakukan untuk meminimalkan dampak lebih buruk dari sebuah kondisi gangguan mental.

 

Kapan skrining bisa dilakukan? Individu yang mengalami beberapa gejala berikut juga sangat disarankan untuk segera melakukan skrining:

  • Suasana hati cepat berubah dengan ekstrem atau istilahnya “mood-swing” dan galau
  • Sering merasa khawatir, cemas, maupun takut yang berlebihan
  • Merasa lelah atau kurang energi bahkan meski sudah beristirahat panjang
  • Selalu kesulitan untuk fokus dan menyelesaikan pekerjaan
  • Sulit mengatasi stress atau tekanan yang dirasakan
  • Menjadi lebih menarik diri dari lingkungan sosial termasuk berkomunikasi dengan orang terdekat
  • Merasa rendah diri dan berpikir bahwa dirinya tak berharga
  • Pernah mencoba untuk menyakiti diri sendiri
  • Sempat atau bahkan sudah mencoba untuk bunuh diri

 

Apa Manfaat Melakukan Skrining Gejala?

Skrining gejala awal kesehatan mental akan membantu seseorang untuk mengetahui lebih cepat apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Dengan begitu, akan lebih cepat tindakan tepat yang perlu diambil untuk menghindarkan diri dari risiko lebih lanjut.

Seperti contoh, kamu mengalami tekanan batin karena permasalahan keluarga atau misalnya di tempat kerja. Hal tersebut memengaruhi kinerja dan produktivitas di tempat kerja. Kamu pun tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu, sulit untuk berkonsentrasi, dan tidak dapat berkontribusi dengan baik. Kalau dibiarkan terus-menerus, hal ini sangat mungkin berdampak pada performa kerja.

Makin cepat melakukan skrining, makin kecil risiko besar yang akan kamu hadapi ke depannya. Maka dari itu, jika mengalami gejala di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog, dokter atau psikiater. Mereka akan membantumu mengenali kondisi apa yang sebenarnya terjadi, seperti apakah kelelahan dan hilangnya gairah untuk melakukan sesuatu yang kamu alami merupakan tanda adanya gangguan kesehatan mental atau hal yang masih “wajar” dan hanya memerlukan istirahat.

 

Bagaimana Cara Melakukan Skrining Gejala?

Skrining gejala awal kesehatan mental dimulai secara mandiri dengan mengenali keadaan diri sendiri. Mengenali diri sendiri sangat penting menjadi bagian kepedulian diri terhadap kesehatan mental atau mental self-care.

  • Cara paling mudahnya adalah dengan mengikuti beberapa kuesioner skrining di berbagai situs kesehatan mental yang kredibel. Selain itu, kalau merasa tidak baik-baik saja dan bahkan mengalami beberapa gejala yang disebutkan sebelumnya, kamu dapat segera lakukan pemeriksaan ke psikolog, dokter atau psikiater.

 

  • Kamu dapat melakukan konsultasi secara online di berbagai platform penyedia layanan kesehatan

 

  • Atau bisa berkonsultasi secara langsung datang ke puskesmas, rumah sakit, atau klinik pribadi psikolog atau psikiater. Berita baiknya, layanan kesehatan mental di puskesmas dan rumah sakit juga dapat ditanggung oleh BPJS sesuai ketentuan.

 

Skrining biasanya dimulai dengan sesi wawancara dengan psikolog, dokter atau psikiater. Mereka akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait kondisi yang kamu alami, baik secara kondisi kesehatan secara umum maupun kondisi mental yang dialami. Selain itu, mereka mungkin akan menanyakan pula mengenai kebiasaanmu sehari-hari, hal-hal apa yang mengganggu belakangan ini, maupun riwayat penggunaan obat-obatan atau suplemen tertentu.

 

Tentunya, kamu juga harus bersiap kooperatif dan terbuka kepada mereka sehingga diagnosis yang diambil lebih akurat. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan ada gejala gangguan kejiwaan atau risiko yang tinggi untuk mengalami gangguan kesehatan mental, maka pemeriksaan lanjut medis kejiwaan biasanya akan disarankan.

 

Oleh karena itu, bila kamu mulai sering merasakan adanya gejala-gejala seperti yang disebutkan diatas, segera saja untuk mencari tahu, sebagai bentuk kepedulian kamu terhadap kesehatan mental diri sendiri.

Untuk mencari tahu, sebagai awal , ada baiknya kamu menemui dokter umum. Dari situ, bila memang memerlukan konsultasi lanjutan kamu bisa sarankan untuk menemui Psikolog atau Psikiater.

 

Skrining gejala awal sehat mental adalah salah satu cara menjaga kesehatan mental yang bisa dan perlu kamu lakukan secara berkala. Namun, kamu tetap perlu terus memperbanyak informasi dan wawasan mengenai kesehatan mental & cara mengelolanya.

 

 

Sumber bacaan:

  1. https://medlineplus.gov/lab-tests/mental-health-screening/
  2. https://wellbeingtrust.org/mental-health/5-benefits-of-receiving-a-mental-health-check-up-and-how-you-can-ask-for-one/
  3. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8038412/pdf/ijerph-18-03743.pdf

 


Kembali

Artikel Lainnya

Sejira

The 5 Personal Strategies For Managing Anxiety At Work

oleh R. Hardyanta, dibaca: 163 kali

We're living in very trying and difficult times and things don't seem to be getting any easier. Sometimes life can se... ..

Detail
image
Sejira

Mengapa Gen-Z Lebih Terbuka Bicara tentang Sehat Mental?

oleh R. Hardyanta, dibaca: 96 kali

Generasi-Z adalah generasi yang lahir diantara tahun 1997 dan 2012. Mereka adalah generasi pertama yang sepenuhnya di... ..

Detail
image
Sejira

Tips Menghadapi Keluarga Besar Selama Liburan

oleh dr. Emilya Kusnaidi, SpKJ, dibaca: 166 kali

Liburan bukan hanya waktunya kita beristirahat dari kesibukan pekerjaan atau sekolah. Liburan seringkali juga menjadi... ..

Detail
image
SEJIRA
SEJIRA